PERPUSTAKAAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SAMARINDA
REPOSITORY
Select Language

Simple Search

Advanced Search
Title :
Author(s) :
  • SEARCHING...

Subject(s) :
  • SEARCHING...

ISBN/ISSN :
GMD : Collection Type : Location :
License

This Software is Released Under GNU GPL License Version 3.

indexed
Visitors
Flag Counter

Statistic
Total Collection:
Title AKTIVISAT ANTIBAKTERI FRAKSI AKTIF DAUN SELUTUI PUKA (Tabernaemontana macrocarpa Jack.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus MENGGUNAKAN METODE DIFUSI CAKRAM
Edition No. 29
Call Number
ISBN/ISSN
Author(s) RISMAUL WAHDAH - Personal Name
Subject(s) Daun Selutui Puka
Classification
Series Title
GMD Karya Tulis Ilmiah
Language Indonesia
Publisher Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Samarinda
Publishing Year
Publishing Place Samarinda
Collation
Abstract/Notes Staphylococcus aureus merupakan bakteri yang dapat menyebabkan penyakit
infeksi, seperti infeksi pada kulit. Masyarakat desa Karangan Mook Manar Bulant,
Kutai Barat, Kalimantan Timur menggunakan daun selutui puka
(Tabernaemontana macrocarpa Jack.) sebagai obat tradisional untuk mengobati
penyakit kulit, seperti kulit yang gatal. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui
kandungan metabolit sekunder pada fraksi aktif, aktivitas antibakteri fraksi aktif
daun selutui puka dan mengetahui zona hambat terbesar terhadap bakteri
Staphylococcus aureus. Penelitian bersifat eksperimental. Obyek yang diteliti
adalah zona hambat fraksi aktif daun selutui puka terhadap bakteri Staphylococcus
aureus. Tahapan penelitian yaitu pengumpulan bahan baku, determinasi tumbuhan,
pembuatan simplisia, pembuatan ekstrak, fraksinasi, uji skrining fitokimia fraksi
aktif, uji aktivitas antibakteri fraksi aktif (etanol-air, etil asetat dan n-heksan) daun
selutui puka terhadap bakteri Staphylococcus aureus dengan metode difusi cakram
pada konsentrasi 5%, 10% dan 15%, kontrol positif klindamisin 0,1% dan kontrol
negatif DMSO 1%. Data dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa fraksi etanol-air memiliki kandungan senyawa metabolit
sekunder berupa flavonoid dan saponin, fraksi etil asetat mengandung flavonoid,

tanin dan steroid, fraksi n-heksan mengandung alkaloid dan steroid. Fraksi etanol-
air secara berurutan dari konsentrasi 5%, 10% dan 15% memiliki nilai zona hambat

sebesar 2,88 mm, 5,33 mm dan 6,06 mm. Fraksi etil asetat dari konsentrasi 5%,
10% dan 15% secara berurutan nilai zona hambatnya adalah 2,54 mm, 6,81 mm dan
7,81 mm. Fraksi n-heksan secara berurutan nilai zona hambat yang terbentuk pada
konsentrasi 5%, 10% dan 15% adalah 6,50 mm, 8,35 mm, dan 5,83 mm. Nilai zona
hambat pada klindamisin 0,1% sebesar 35,45 mm dan pada DMSO 1% adalah 0
mm.
Kata kunci : selutui puka, Tabernaemontana macrocarpa Jack., fraksi aktif,
antibakteri, Staphylococcus aureus
Specific Detail Info
Image
File Attachment
LOADING LIST...
Availability
LOADING LIST...
  Back To Previous