|
PERPUSTAKAAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SAMARINDA REPOSITORY
|
Select Language
Simple Search
Advanced Search
License
This Software is Released Under GNU GPL License
Version 3.
indexed
Visitors
Statistic
|
Title |
Jurnal Farmasi Klinik Indonesia Vol 8 No 4 Desember 2019 |
Edition |
Vol 8 No 4 Desember 2019 |
Call Number |
|
ISBN/ISSN |
|
Author(s) |
|
Subject(s) |
farmasi
|
Classification |
|
Series Title |
|
GMD |
Karya Tulis Ilmiah |
Language |
Indonesia |
Publisher |
Universitas Padjajaran |
Publishing Year |
2019 |
Publishing Place |
|
Collation |
|
Abstract/Notes |
Abstrak
Rheumatoid arthritis (RA) adalah penyakit autoimun yang ditandai inflamasi kronik sistemik dan menyerang
berbagai jaringan terutama sendi. Pertimbangan utama dalam pemilihan jenis obat RA adalah keberhasilan terapi
dan efek samping. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi hubungan pemilihan jenis obat dan keberhasilan
terapi RA pada pasien rawat jalan di salah satu rumah sakit di Bandung. Penelitian ini bersifat analitik cross-
sectional, dimulai dengan mengumpulkan data secara retrospektif pada 30 pasien usia produktif yang melakukan
terapi RA selama tiga bulan menggunakan metilprednisolon, metotreksat, kombinasi keduanya, atau dengan obat
lain. Evaluasi keberhasilan terapi dilakukan dengan membandingkan keberhasilan perbaikan nilai Disease Activity
Score 28 (DAS28) sebelum dan setelah terapi, dan monitoring efek samping dilihat dari kadar hemoglobin, laju endap
darah, jumlah trombosit, dan leukosit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 90% pasien yang berobat memperoleh
terapi metilprednisolon tunggal dan/atau kombinasi dengan metotreksat atau Disease-modifying Antirheumatic
Drugs (DMARDs) lain. Pasien yang menerima metilprednisolon tunggal dan metotreksat tunggal mengalami
penurunan nilai DAS28 sebanyak 26,8% dan 15,4% jika dibandingkan dengan kondisi awal (sebelum terapi). Pasien
yang menggunakan kombinasi metotreksat, metilprednisolon, dan DMARDs lain mengalami peningkatan kadar
hemoglobin tertinggi sebesar 3,51% dan penggunaan metotreksat tunggal dapat meningkatkan kadar hemoglobin
sebesar 2,42%. Pasien yang menerima metotreksat tunggal mengalami penurunan nilai laju endap darah tertinggi
sebesar 38,46%, penurunan trombosit tertinggi sebesar 27,16%, serta penurunan leukosit tertinggi sebesar 48,80%.
Dapat disimpulkan bahwa meskipun sebagian besar pasien menerima terapi metilprednisolon tunggal dan/atau
kombinasi dengan obat DMARDs lain, terapi menggunakan metotreksat tunggal masih merupakan pilihan utama
untuk mencegah terjadinya remisi dan menurunkan risiko efek samping.
Kata kunci: DAS28, metilprednisolon, metotreksat, rheumatoid arthritis |
Specific Detail Info |
|
Image |
|
File Attachment |
LOADING LIST... |
Availability |
LOADING LIST... |
|
Back To Previous |
|