PERPUSTAKAAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SAMARINDA
REPOSITORY
Select Language

Simple Search

Advanced Search
Title :
Author(s) :
  • SEARCHING...

Subject(s) :
  • SEARCHING...

ISBN/ISSN :
GMD : Collection Type : Location :
License

This Software is Released Under GNU GPL License Version 3.

indexed
Visitors
Flag Counter

Statistic
Total Collection:
Title GAMBARAN PENGADAAN OBAT E-PURCHASING UNTUK PASIEN PROGRAM RUJUK BALIK DI APOTEK KIMIA FARMA SAMARINDA
Edition No. 61
Call Number
ISBN/ISSN
Author(s) VITA HANI ISLAMI - Personal Name
Subject(s) Apotek
pengadaan
e-purchasing
Program Rujuk Balik
Classification
Series Title
GMD Karya Tulis Ilmiah
Language Indonesia
Publisher Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Samarinda
Publishing Year 2023
Publishing Place Samarinda
Collation
Abstract/Notes ABSTRAK

Pengadaan memegang peran penting dalam siklus pengelolaan obat. Upaya
meningkatkan kinerja dan efisiensi dalam proses pengadaan obat, baik untuk
program JKN maupun program kesehatan lainnya pengadaan obat dan alat
kesehatan wajib menggunakan e-catalogue. Apotek Kimia Farma Samarinda,
dalam pengadaan obat PRB sudah menggunakan e-purchasing dan masih
ditemukan terjadi hambatan dalam sistem pengadaan seperti lead time yang lama,
tidak tersedianya obat di distributor, dan keseragaman harga sehingga terjadi
kekosongan obat yang memberikan dampak negatif atas ketersediaan obat untuk
pasien program rujuk balik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan
ketersediaan obat dengan e-purchasing untuk pasien program rujuk balik di Apotek
Kimia Farma Samarinda. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan
pendekatan studi kasus. Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data primer
yang diperoleh melalui wawancara mendalam (indepth interview) terhadap subjek
penelitian yang dianggap mengetahui dan terlibat dalam proses pengadaan dan atau
pengelolaan obat. Data sekunder diperoleh melalui observasi dokumen yang
berhubungan dengan pengadaan dan ketersediaan obat di Apotek Kimia Farma No
114 Hidayatullah Samarinda. Hasil Penelitian yang diperoleh dari Apotek Kimia
Farma No 114 Samarinda menunjukan bahwa tingkat ketersediaan obat aman
(14,33%). Ketersediaan obat PRB di apotek belum mencukupi kebutuhan peserta
PRB. Kekosongan obat sebagian besar disebabkan karena kekosongan dari
distributor. Untuk menghindari pasien tidak mendapatkan obat, apotek meminjam
obat dari Apotek Kimia Farma lain atau mengurangi jumlah obat yang diberikan
kepada pasien. Peserta PRB yang paling sering mengalami kekurangan obat adalah
pasien hipertensi.

Kata Kunci : Apotek, e-purchasing, Pengadaan, Program Rujuk Balik
Specific Detail Info
Image
File Attachment
LOADING LIST...
Availability
LOADING LIST...
  Back To Previous