PERPUSTAKAAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SAMARINDA
REPOSITORY
Select Language

Simple Search

Advanced Search
Title :
Author(s) :
  • SEARCHING...

Subject(s) :
  • SEARCHING...

ISBN/ISSN :
GMD : Collection Type : Location :
License

This Software is Released Under GNU GPL License Version 3.

indexed
Visitors
Flag Counter

Statistic
Total Collection:
Title Jurnal Farmasi Klinik Indonesia Vol 12 No 1 (2023)
Edition Vol 12 No 1 (2023)
Call Number
ISBN/ISSN
Author(s)
Subject(s) Diabetes Melitus tipe 2
HbA1c
Kendali glikemik
Lama pengobatan Tuberkulosis paru
Classification
Series Title
GMD Karya Tulis Ilmiah
Language Indonesia
Publisher Universitas Padjajaran
Publishing Year 2023
Publishing Place
Collation
Abstract/Notes Abstrak
Diabetes Melitus Tipe 2 (DMT2) adalah salah satu penyakit komorbid yang menjadi faktor risiko Tuberkulosis
paru dan dihubungkan dengan prognosis yang lebih buruk seperti terjadinya rekurensi, gagal terapi, dan TB-MDR.
Pengobatan Tuberkulosis paru umumnya dilakukan selama enam bulan dengan pengobatan lini pertama, tetapi
pengendalian DMT2 yang tidak optimal dinilai dari kadar HbA1c, Glukosa Darah Puasa (GDP), dan Glukosa
Darah 2 Jam Postprandial (G2JPP) akan menambah lama pengobatan Tuberkulosis paru. Kendali glikemik pada
pasien Tuberkulosis paru dengan DMT2 lebih sulit dilakukan salah satunya karena adanya interaksi obat antara
Obat Anti Tuberkulosis (OAT) dan Obat Antidiabetes Oral. Penelitian ini adalah studi non eksperimental dengan
desain analitik observasional dan pendekatan retrospektif menggunakan data rekam medik yang dilakukan untuk
membuktikan adanya hubungan antara kendali glikemik pada DMT2 dengan lama pengobatan Tuberkulosis paru di
RSUP Persahabatan pada tahun 2019-2021. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 57 pasien (69,5%)
dari keseluruhan sampel mendapatkan pengobatan OAT selama sembilan bulan dengan mayoritas memiliki kendali
glikemik yang tidak optimal dinilai dari kadar HbA1c >7% (79,3%), GDP >130 mg/dL (72%), PPG >180 mg/dL
(80,5%). Nilai p 0,001 menyatakan adanya hubungan signifikan antara kendali glikemik dengan lama pengobatan
Tuberkulosis paru. Pasien DMT2 dengan kendali glikemik buruk 8,74 kali lipat (95% CI 2,45-31,11) berisiko lebih
lama menjalani pengobatan OAT. Kesimpulan dari penelitian ini terbukti bahwa lama pengobatan tuberkulosis
paru umumnya dilakukan lebih dari enam bulan pada pasien dengan kendali glikemik yang tidak optimal.

Kata kunci: Diabetes Melitus Tipe 2, HbA1c, Kendali glikemik, Lama pengobatan Tuberkulosis paru, Tuberkulosis
paru
Specific Detail Info
Image
File Attachment
LOADING LIST...
Availability
LOADING LIST...
  Back To Previous